Rabu, Februari 18, 2009

Mujahidin FM Goes To Korea Jumat, 08 Agustus 2008 , 06 Sya’ban 1429 H

MFM, Around the World…
Tagline : ” Jelajahi Muka Bumi...Temukan Kebesaran Illahi... ”
Opening ....
Script 1
IF yang dirahmati Allah, dimanapun anda berada, kembali hari ini kita akan melanjutkan perjalanan kita menjelajahi berbagai belahan dunia...menyaksikan geliat islam di berbagai negeri...mengambil hikmah dari berbagai kejadian yang mereka hadapi dan turut berucap syukur manakala cahaya agama Allah kian terang menderang hangatkan hati-hati saudara seakidah kita yang senantiasa istiqomah di belahan bumi manapun mereka berpijak...

IF Kali ini kita akan mengunjungi negeri yang terkenal dengan sebutan negeri GINSENG...dimanakah itu IF ? yap tepat, kita akan berkunjung ke KOREA IF...
IF yang rendra cintai, dimana saja IF berada....
Geliat dakwah di negeri Ginseng, Korea Selatan, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang menggembirakan. Menurut Dr Ali Ann Sun Gun, dosen Methodologi Dakwah dan Kewirausahaan pada UIA (Universitas Islam As-Syafi'iyah) dan UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah Jakarta, saat ini, tak kurang dari 30 ribu warga Korea Selatan telah memeluk agama Islam....
Semangat keagamaan juga sudah sangat terasa. Mulai dari diskusi, pengajian serta kegiatan dakwah lainnya di berbagai masjid yang ada di kota-kota besar Korea Selatan seperti di Seoul dan Busan. ''Sekarang perkembangan Islam di Korea Selatan sangat menggembirakan," ujarnya.
IF, Menurut Dr Ali Ann Sun Gun yang sehari-harinya mengajar bahasa Indonesia dan Budaya Indonesia pada Asosiasi Korea Selatan di Indonesia :
Dibanding dasawarsa lalu, sekarang perkembangan Islam di Korea Selatan telah semakin terasa bergeliat.
Dakwah Islam semakin intens sejak tahun 1955 setelah perang antara Korea Selatan dan Korea Utara. Semua berawal dari banyaknya Muslim asal Turki yang turut bergabung sebagai tentara penjaga perdamaian Persatuan Bangsa-bangsa. Merekalah yang pertama memasukkan agama Islam di Korea lewat seorang pendakwah bernama Zubaid Khozi. Beliau asli Turki dan yang mengembangkan agama Islam di semenanjung Korea. Masuknya Islam ke Korea sangat didukung oleh penduduk Korea. Orang Korea yang masuk Islam pertama kali bernama Muhammad Jun Du Young, beliau adalah Muslim Korea pertama yang memimpin agama Islam di Korea Selatan. Mulai saat itu, Pemeluk Agama Islam terus berkembang sampai dengan sekarang.
IF, Sekarang ini kegiatan dakwah Islam di Korea tambah pesat melalui jalur pendidikan, dengan semakin banyaknya dibuka jurusan bahasa Arab, bahasa Indonesia, dan jurusan Timur Tengah serta Asia Timur di berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Korea.
Banyaknya tenaga-tenaga kerja ahli yang datang dari berbagai macam negara termasuk Indonesia, Bangladesh, Pakistan, dan India juga turut menyuburkan perkembangan Islam.



Script 2
Kembali bersama Rendra di MFM, Around the World : Menjelajahi Muka Bumi....Temukan Kebesaran Illahi...

IF rahimakumullah...
Di awal tadi ana sudah menyampaikan tentang peran pasukan Turki dalam memperkenalkan Islam untuk pertama kalinya di Korea...
Hya IF, di antara tentara-tentara Turki itu terdapat mereka yang memiliki semangat dakwah Islamiyah, sehingga dimanapun mereka berpijak... tak lupa untuk tetap aktif memperkenalkan Islam....
Di Korea, mereka mendirikan The Korea Islamic Society_yang diperuntukan bagi orang-orang Korea yang baru saja memeluk Agama Islam.... dan sampai dengan Juli 1957 Organisasi ini baru beranggotakan 208 Muslim asli Korea.
Momentum bagi perkembangan Islam meningkat sejak 1959 ketika Presiden Korea Islamic Society, Umar Kim Jin-Kyu yang ditemani Sabri Suh Jung-Kil mengadakan lawatan ke berbagai negara Muslim, seperti Malaysia, Pakistan dan Arab Saudi. Mereka tercatat sebagai orang Korea pertama yang menunaikan ibadah haji. Sejak saat itulah organisasi Muslim Korea mulai mengirim pelajar dan mahasiswa belajar Islam ke Malaysia, Arab Saudi, Mesir, dan belakangan juga ke Indonesia.
Sejak April 1965 transformasi organisasi Korea Islamic Society menjadi Korea Muslim Federation (KMF) mendorong bangkitnya kembali momentum dakwah di Korea. KMF tidak hanya menerbitkan berbagai literatur pokok tentang Islam, tetapi juga berusaha menggalang upaya untuk mendirikan masjid. Puncak upaya ini adalah pembangunan Masjid Pusat Seoul yang megah, berlantai tiga dan dilengkapi berbagai fasilitas ibadah, perkantoran dan pendidikan. Tanah masjid seluas lebih kurang setengah hektar merupakan pemberian pemerintah Korea, sedangkan dana pembangunan diperoleh dari sumbangan berbagai negara Muslim.
Menurut KMF, kini Muslim asli Korea berjumlah sekitar 40 ribu; juga terdapat sekitar 100 ribu pekerja yang beragama Islam di Korea. Mereka datang dari Indonesia, Bangladesh, Pakistan dan lain-lain. Sekarang terdapat 9 masjid, 4 pusat Islam, dan sekitar 60 mushalla di seluruh Korea. Meski sulit, tetapi selalu saja ada orang Korea yang memeluk Islam dari hari ke hari


Script 3

Nah, IF...ketika terjadi peristiwa WTC 11 September 2001..., Osama bin Laden sangat dikenal kala itu, tuduhan Islam sebagai agama yang mengajarkan terorisme malah menarik perhatian orang-orang Korea untuk terpanggil mencari kebenaran... merekapun mulai berduyun-duyun mempelajari tentang agama Islam dan mulai mendalaminya dengan kesungguh-sungguhan. Sehingga Kini agama Islam benar-benar sudah tidak asing lagi.
Bagaimana warga Korea bisa menerima Islam, IF...?
Dulu sempat ada kesalahan pemahaman tentang Islam yang diidentikan dengan ” pedang di tangan kiri dan Alquran di tangan kanan ”. Tentu saja pemahaman tersebut tidak sepenuhnya benar. Namun sekarang mereka sudah mulai mengerti dan lebih memahami Islam dengan lebih syumul..sehingga agama Islam dirasakan sangat berkesan bagi mereka dari waktu ke waktu.
Pada tahun 1980-an orang Korea banyak yang bekerja di luar negeri khususnya di Timur Tengah, sehingga selain bekerja, mereka juga mempelajari Islam. Nah IF, Begitu kembali ke Korea, mereka inilah yang menyebarkan agama Islam kepada warga setempat. Kita lihat, masjid Korea mencontoh masjid di zaman Rasulullah. Berada di tengah-tengah kota Seoul, lantai pertamanya tempat perdagangan dan bisnis, lantai kedua sebagai masjid atau tempat shalat, dan lantai ketiga untuk jamaah wanita.
Sumber dana dakwah mereka peroleh secara mandiri, bukan sumbangan. Mereka mendirikan kios-kios dan berbagai kegiatan ekonomi. Ada toko di Harai untuk menyembelih daging halal dan dijual kepada orang-orang Islam. Kegiatan itu diadakan oleh Federasi Muslim Korea. Dana diperuntukkan bagi kegiatan dakwah yang dikoordinasi masjid Korea yang berada di I Ce Won.
Ternyata IF, Di masjid itu muadzinnya dari Indonesia, Lho... Selain itu ada ulama asal Thailand yang memberikan ceramah yang bernama Abdul Rosyid yang mengajarkan agama Islam di Korea bahkan beliau fasih berbahasa Korea. Agama Islam disebarkan kepada masyarakat Korea dengan cara adaptasi sesuai dengan budaya mereka.
Federasi Muslim Korea juga mengirimkan beberapa mahasiswa untuk menimba ilmu di manca negara antara lain di negara-negara Islam Timur Tengah di Arab Saudi, Marokko, Malaysia, termasuk Indonesia. Lebih dari 13 Muslim Korea dikirim ke Indonesia tahun 1983 untuk mendalami Islam. Di IAIN Jakarta tahun 1984 lebih dari 9 orang Korea tercatat sebagai mahasiswa baru.
Well IF, mereka akui yang menarik di Korea adalah dikarenakan keistiqomahan orang-orang yang sudah belajar agama Islam di luar negeri... ketika mereka kembali ke negaranya mereka menjadi sangat giat menyebarkan dakwah Islam. Walau jumlah muslim di sana hanya 30 ribu, IF... terbukti betapa kegiatan dakwah mereka terbilang sangat intens... lebih dari itu, mereka senantiasa mengutamakan berdakwah dengan metode dakwah ’bilhal’ , yakni berdakwah dengan perbuatan...Subhanallah yaaa, IF...

Script 4 :


IF, kali ini langkah kita khusus mengunjungi korea selatan. Seperti yang kita tahu, Korea Selatan merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam. Dari sisi industri Korea Selatan menempati urutan pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Secara lahiriyah, negara ini boleh dibilang makmur dengan pendapatan perkapita yang tinggi, tingkat pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata.

Di tengah gemerlap materi, di Korea Selatan Islam pun tumbuh … nah, ada berita bahagia di pertengahan juni 2008 lalu…
Dikabarkan sebanyak 37 pasukan Korsel dari 3.600 prajurit yang ditugaskan ke Iraq mengaku telah memeluk Islam secara sukarela. Mereka beramai-ramai bersahadat di masjid jami' Soul. Bedanya dengan tentara sekutu pimpinan Amerika Serikat (AS) yang bertugas di Iraq yang banyak menimbulkan masalah dengan warga lokal, pasukan Korea Selatan yang dikirim ke bekas negeri 1001 malam itu justru menemukan Islam.

"Mereka, yang masuk Islam, itu pernah belajar bahasa Arab ketika kuliah dan bepergian ke Timur Tengah," tutur Humas Militer Korsel Kapten Lee Yun-se. Lee menyambut baik langkah mereka. Sebab, hal itu akan sangat membantu keberadaan pasukan Korsel di Iraq.
Bedanya dengan pasukan AS, sebelumnya, sebelum diberangkan ke Iraq, para prajurit Korsel itu diwajibkan mempelajari kultur dan kebiasaan bangsa Arab dan budaya Islam. Saat itulah, 37 orang tersebut menyatakan niatnya menjadi muslim.

Para tentara mualaf tersebut menyatakan diri sebagai Islam dibimbing Pemimpin Ulama Seoul Sulaiman Lee Haeng-lae. Menurut Sulaiman, langkah para tentara itu akan mempermudah kontingen Korsel yang dikirim ke Iraq. Wallahua’lam bish showab...
Semoga Allah senantiasa menganugerahkan keistiqomahan pada saudara-saudara kita di Korea , demikian pula dengan kita semua yang ada di Indonesia...meski dengan medan dakwah yang berbeda...situasi beribadah yang tak sama...semoga Allah ringankan hati kita untuk saling mendoakan di kejauhan....amin

0 komentar:

Posting Komentar