Rabu, Februari 18, 2009

Mujahidin FM Goes to Holland, edisi Jumat, 15 Agustus 2008/ 13 Sya’ban 1429 H

MFM_ Around The World,
Tagline : ” Jelajahi Muka Bumi...Temukan Kebesaran Illahi... ”

Opening ” Belanda ”
IF yang dirahmati Allah, dimanapun anda berada, kembali hari ini kita akan melanjutkan perjalanan kita menjelajahi berbagai belahan dunia...menyaksikan geliat islam di berbagai negeri...mengambil hikmah dari berbagai kejadian yang mereka hadapi dan turut berucap syukur manakala cahaya agama Allah kian terang menderang hangatkan hati-hati saudara seakidah kita yang senantiasa istiqomah di belahan bumi manapun mereka berpijak...
Toyib IF, kali ini ismahuli Rendra mengajak IF berkunjung ke negara yang cukup familiar bagi penduduk negeri kita_Indonesia...negara yang akan kita kunjungi ini adalah negara yang pernah menjajah anak bangsa ini 3 ½ abad lamanya... lama banget ya IF...tak heran, kita tertinggal cukup jauh dibandingkan negara2 tetangga kita yang lain... karena selain kondisi terjajah yang membuat kita berada di bawah intimidasi dan serba sulit...mental sebagian dari kita pun perlahan terbentuk menjadi mental2 anak negeri yang telah enjoy dijajah...alias malas berfikir...cuma pandai mengekor...dan tak bergairah berinovasi...
Semoga kita semua terbebas dari sikap mental yang demikian itu ya IF...karena saat ini kita telah merdeka...maka berlakulah layaknya bangsa merdeka...dan sesungguhnya merdeka...atau hurriyah...adalah juga ciri2 dari pribadi mukmin yang mengenal Allah...
Hya, IF pasti sudah dapat menebaknya...kemana kita akan berlabuh pada pagi menjelang siang pada hari ini...kita akan menambatkan layar kita selama 1x60 menit ke negeri kincir angin: Belanda, IF...
Nah, IF...Pada kunjungan perdana kita ke sana, Rendra akan mengajak IF menjenguk geliat aktivitas intelektual muda muslim, baik pelajar muslim yang tengah melaksanakan tugas belajar di sana , atau pun warga asli negara tersebut yang juga telah cukup lama menyimpan keingintahuannya terhadap ajaran Islam...
Baiklah IF, jangan beranjak kemana-mana dulu...stay tune terus di MFM_Around The World : Jelajahi Muka Bumi…Temukan Kebesaran Illahi…We’ll be right back...
Script 1
IF, kembali lagi bersama Rendra di 105,8 Mujahidin FM, MFM_Around The World : Jelajahi Muka Bumi…Temukan Kebesaran Illahi…

IF, mengenang tragedy 11 September 2001lalu…maka kembali kita akan teringat akan reaksi dunia pada Islam kala itu…berbagai reaksi juga bermunculan dari segenap penjuru negeri kincir angin Belanda...
Enam tahun lalu, para imam masjid dan guru agama Islam terpaksa meninggalkan Belanda karena tak tahan terus-menerus didiskriminasikan.
Situs BBC melaporkan, informasi soal eksodus besar-besaran imam masjid dan guru agama Islam itu diakui Nasr Joemann dari kelompok Muslim Contactorgaan Moslims en Overheid (CMO).
Joemann mengatakan bahwa mereka yang terpaksa pindah itu memang tidak kuat lagi diperlakukan diskriminatif. Setelah keluar dari Belanda, sebagian dari mereka pindah ke Prancis, dan sebagian lainnya memilih untuk hijrah ke Spanyol.

Akibat eksodus ini,IF... sebagian masjid di beberapa kota di Belanda pun tak lagi memiliki imam. Dari 450 masjid, 180 di antaranya benar-benar dalam kondisi tidak... memiliki... imam....
Agar aktivitas masjid bisa berjalan seperti biasa, masjid-masjid yang ditinggalkan imamnya itu pun sementara dipimpin oleh imam yang tidak bersertifikat dan terkadang tidak memenuhi syarat.

Persoalan ini telah dianggap sebagai masalah krusial oleh Pemerintah Belanda. Karena itu direncanakan pada 31 Januari 2002, eksodusnya para imam masjid dan guru agama Islam ini akan dibahas Pemerintah Belanda dengan komunitas Muslim di negara tersebut. Dari pihak Pemerintah Belanda akan diwakili Menteri Imigrasi, Rita Verdonk.

Wakil Ketua Asosiasi Imam Masjid di Belanda, Muhammad Qusalah, menilai peristiwa tersebut terjadi karena salama ini Pemerintah Belanda tidak serius melindungi umat Islam dari perilaku diskriminatif. ''Situasinya sudah kritis. Di Amsterdam, di Den Hag, dan Utrecht, puluhan imam sudah meninggalkan kota tersebut,'' tuturnya kepada koran Belanda, de Telegraaf.

Dia kemudian menjelaskan perlakuan diskriminatif yang menimpa para imam masjid dan guru agama Islam itu disebabkan tuduhan bahwa mereka terlibat dengan aksi-aksi terorisme yang marak saat itu. Tentu saja tuduhan tersebut membuat mereka menjadi tidak nyaman, dan akhirnya memilih untuk pindah...

Selanjutnya, Joemann kembali menjelaskan bahwa imam-imam masjid yang meninggalkan Belanda itu umumnya pendatang dari Maroko. Selain itu, banyak juga Muslim di Belanda yang merupakan pendatang dari Turki. Namun, kata Joemann, antara Pemerintah Belanda dan Pemerintah Turki memang telah terjalin kesepakatan soal itu, sehingga imam masjid dari Turki lebih mudah didatangkan ketimbang dari Maroko.

Dia mengungkapkan, masyarakat Muslim Maroko di Belanda mengalami pembatasan yang ketat. Pihaknya mengaku telah berusaha mendesak Pemerintah Belanda untuk melonggarkan pembatasan yang dirasakannya ketat itu, namun belum direspons.


Script 2
IF Rahimakumullah...
Masih bersama Rendra di MFM, Around The World : ” Jelajahi Muka Bumi...Temukan Kebesaran Illahi... ”


Enam tahun yang lalu, komunitas Muslim di Belanda, menurut data BBC, sudah mencapai satu juta jiwa, atau sekitar 6 persen dari total jumlah penduduk Belanda. Selain karena peristiwa 11 September 2001, perlakuan tak adil terhadap Muslim di Belanda juga dipicu oleh terbunuhnya pembuat film Theo Van Gogh oleh Muslim asal Maroko bernama Muhammad Bouyeri.

Semasa hidupnya, Van Gogh memang dikenal sebagai pengkritik keras Islam. Salah satu filmnya yang berjudul Submission dianggap memicu ketersinggungan umat Islam. Film ini menggambarkan, umumnya kaum perempuan di dunia Islam itu diperlakukan tidak adil. Atas ketersinggungan itu pula, Bouyeri menusuk Van Gogh saat bersepeda siang hari di Amsterdam. ''Hukum mewajibkan saya memotong kepala siapa saja yang menghina Allah dan Nabi,'' kata Bouyeri di persidangan. Dari situlah kemudian umat Islam mengalami perlakuan tak adil.

Ketidakadilan ini tak hanya membuat umat Islam sangat dirugikan. Mereka yang terang-terangan 'berani' menyudutkan Islam pun mendapat keuntungan. Setidaknya, hal ini dibuktikan dengan terungkapnya skandal politik Ayaan Hirsi Ali, pendatang dari Somalia.

Ali masuk Belanda dengan modus meminta suaka. Dia beralasan ajaran Islam di Somalia telah membelenggu kehidupannya. Di Somalia, dia mengaku dipaksa kawin untuk memenuhi ajaran Islam. Alasan inipun diterima Pemerintah Belanda, dan Ali diberi kewarganegaraan Belanda.

Di Belanda, Hirsi Ali kemudian mengobarkan pendapat-pendapat 'miring' tentang Islam. Dia pernah menyatakan Nabi Muhammad tak lebih dari seorang tiran yang berpikiran dangkal, penyuka kekerasan yang tak akan ragu membantai siapa pun yang menghalangi jalannya.Hal ini membuat namanya kian melambung, dan akhirnya Hirsi Ali bisa masuk sebagai anggota parlemen. Namun, pada Mei 2006 perilaku busuknya terungkap. Dia terbukti memalsukan nama dan tanggal lahir untuk mendapat kewarganegaraan Belanda. Selama di Somalia, dia ternyata juga tidak pernah mengalami pengekangan. Mosi tak percaya pun ditujukan kepada Pemerintah Belanda. Namun, kelihaiannya memanfaatkan semangat memojokkan Islam yang banyak tumbuh di masyarakat Belanda membuat dia mampu meraih 'kesuksesan' dalam waktu singkat

Script 3
Nah IF, kali ini marilah sejenak kita menzoom aktivitas yang baru saja terjadi pada pertengahan Juni 2007 lalu...,

Pada tanggal 10 Juni 2007 lalu, baru saja digelar pertemuan para penerima beasiswa belajar putra – putri Indonesia di Belanda. Sungguh membanggakan IF, karena dari 200 mahasiswa , 75 persennya adalah mahasiswa Muslim dan para mahasiswinya umumnya mengenakan jilbab. Jadi IF, mayoritas dari mereka adalah muslim dari berbagai disiplin ilmu.
Alhamdulillah IF, saat ini mereka tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan ibadah shalat lima waktu karena umumnya pada kampus-kampus di Belanda, sudah ada komunitas muslim dari berbagai negara yang mempunyai ruangan khusus untuk shalat.
Di masa sekarang ini mereka juga dapat dengan leluasa berinteraksi dengan rekan-rekan seagamanya yang berasal dari Afrika, Asia dan Eropa, untuk saling bertukar pengalaman.
Seorang mahasiswa asal Den Haag, yang berkuliah di Institute of Social Science (ISS), Iwan Mustapa, menyatakan, bahwa ia sering berdiskusi dengan rekannya, Muslimah asal Tanzania, yang bernama Shahibah, seputar aktivitas Muslim di Tanzania.
Ketua PPI Kota Den Haag, yang juga penerima beasiswa Stuned 2006/2007, Desi Indrimayutri, menyatakan betapa pentingnya menjalin kontinuitas beasiswa ini. Sebab, masyarakat muslim di Indonesia sangat membutuhkannya, sebagai sarana mewujudkan human capital.
Sebagaimana diketahui, Mahasiswa Muslim di Belanda berasal dari berbagai negara. Selain Indonesia, juga ada yang berasal dari Mesir, Tanzania, Pakistan atau Bangladesh.
Setiap shalat Jumat, masjid-masjid di seputar kampus di Belanda, selalu penuh dengan para mahasiswa ini. Sedangkan untuk mahasiswa Muslim asal Indonesia, juga mempunyai hubungan dengan Persatuan Pemuda Muslim Eropa (PPME) yang mempunyai lima cabang di Belanda, yakni Amsterdam, Den Haag, Breda, Rotterdam dan Leiden.
Para aktivis serta pengurus PPME ini sering mengundang mahasiswa Muslim untuk berdiskusi seputar isu-isu aktual, seperti masalah identitas muslim di Belanda atau masalah birokrasi Belanda. Aktivitas ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan para mahasiswa perantauan dalam mengenal budaya dan bahasa Belanda, dan secara tidak langsung telah turut menggairahkan dakwah Islam di negara tersebut...


Script 4
IF, kembali lagi bersama Rendra di 105,8 Mujahidin FM, MFM_Around The World : Jelajahi Muka Bumi…Temukan Kebesaran Illahi…

Di sessi kali ini, rendra ingin sekedar mengingatkan kembali IF tentang tragedi penyebaran film fitna yang sempat melukai hati umat Islam di seluruh dunia...
Namun subhanallah, ternyata hujatan yang terkandung dalam film Fitna, terbukti tak menyurutkan keyakinan umat Islam, bahkan memancing keingintahuan warga non muslim untuk mengetahui lebih jauh tentang agama yang berprinsip rahmat'an lil alamin' ini.
Ini terbukti dari sejumlah sumber di Belanda yang mengatakan perpustakaan Belanda, kala itu mendapat kunjungan luar biasa dari warga yang membeli buku-buku tentang Islam.
Orang-orang Belanda tersebut membeli dalam jumlah besar mushaf-mushaf elektronik yang diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, sehingga hampir habis di pasar dalam dua hari. Bahkan 3 orang Belanda menyatakan masuk Islam dalam seminggu ini!
Berbagai pihak di negeri kincir angin itu, menyambut baik reaksi dingin kalangan komunitas Islam di Belanda dan sikap bijaksana yang diambil generasi kedua umat Islam yang hidup di negara Eropa itu.
Hal ini menjadikan kasus yang menimpa mereka pasca ditampilkannya film 'Fitna' yang dibuat seorang anggota parlemen Belanda bernama Geert Wilders, mendapat simpati besar dari masyarakat.
Semoga Allah senantiasa menganugerahkan keistiqomahan pada saudara-saudara kita di Belanda , demikian pula dengan kita semua yang ada di Indonesia...meski dengan medan dakwah yang berbeda...situasi beribadah yang tak sama...semoga Allah ringankan hati kita untuk saling mendoakan di kejauhan....amin

Script 5
Closing

0 komentar:

Posting Komentar